Panduan encoding umumnya bertujuan untuk memaksimalkan kualitas video. Meskipun hal ini lebih hanya sebagai sebuah presentasi, yang lebih penting lagi adalah penggunaan camera yang canggih dan tehnik editing yang tinggi, maka hasil tampilan video dari professional setidaknya berbeda dengan rata-rata hasil home movie. System video editing yang paling mahal belum tentu menjamin hasil tampilan yang professional; system dengan budget rendah, akan membuat hasil yang mengagumkan dengan tehnik yang disukai saat meng-implementasikan pada saat shooting dan editing.
1. Pastikan subject tidak terlalu berada di tengah dan abaikan soal memotong kepala orang seperti yang sering terjadi pada fotografi. Yang penting yakin saja kaki orang-orang tidak terpotong dalam waktu yang lama. Meskipun mereka tidak focus pada viewer anda, pastikan selalu mengambil gambar orang secara komplit pada bidikan camera yang jauh.
2. Untuk mengambil gambar bergerak, tempatkan subject pada bagian pertama /awal shooting /saat pertama atau ketiga terakhir dari viewvinder anda, membuat pengambilan gambar lebih menarik. Untuk pengambilan gambar diam/static. Pastikan mata dari subject berada pada frame ketiga dari bagian bawah frame Jika subject melihat ke arah lain, pastikan object yang mereka lihat masuk ke dalam frame dan terlihat jelas.
3. Pastikan mengambil gambar dari angle yang berbeda juga. Tidak usah khawatir jika hanya menggunakan satu camera, audio juga dapat membuat ilusi sehingga terkenan memakai lebih dari satu camera dengan menjaga sound tetap konstan, meskipun memotong video pada angle yang berbeda.
4. Tetap menjaga film terus berjalan dan memastikan bahwa anda punya cukup ruang untuk meng-edit dan mungkin juga mau mengambil suatu gambar diluar dari storyboard,. Jika khawatir dengan batre camera anda, jangan menggunakan zooming terlalu sering. Kalau ingin melakukan zoom, pastikan untuk alasan yang tepat.
5. Anda ingin mengunakan zoom? Gunakan close up pada moment dimana kepala seseorang memenuhi screen (extreme close up) bisa lebih memperjelas lagi bagian dari wajah. Medium close up (gambar satu frame sekitar setengah badan) bisa anda peroleh saat post production dengan medium level system, yang juga menyediakan kesempatan untuk mendapatkan hasil zoom yang diperlukan.
6. Salah satu problem saya adalah membuat percakapan berjalan seiring – karena pandangan camera yang terbatas juga tehnik panning yang kurang ahli, membuat dialog kurang jelas meskipun debat terdengar jelas. Membuat camera dalam posisi static tidak menghasilkan hasil yang diinginkan dan tanpa tripod menyebabkan tidak berjalan dengan baik (kadang anda tidak dapat menggunakan tripod) dan membuat penglihatan bergoyang. Untuk mengatasinya saya tetap membiarkan camera terus berjalan selama percakapan berlangsung..Video editing nantinya akan merapikan tehnik camera yang gagal – saya memisahkan audio dari video. Dengan cara ini, anda dapat memotong reaksi seseorang saat seseorang sedang bicara, menghapus tampilan buruk yang diambil camera dengan menyelipkan audio. Pastikan anda selalu berada di samping kedua subject.
7. Ambil potongan-potongan gambar untuk mengisi timeline diantara tiap scene.
8. Menambah musik akan membuat pengaruh instant pada video anda. Bagaimanapun, perhatikan musik apa yang akan digunakan dan masukkan sebelum anda memulai editing. Dengan cara ini anda dapat mengedit sesuai dengan musiknya, mengeditnya pada ketukan yang tepat atau mengikuti kecepatan dan irama dari tempo musik.
9. Cobalah untuk membuat bagian awal video anda menarik perhatian penonton. Tidak harus selalu berasal dari shoot pertama anda, jangan terlalu terpaku dengan kronologis dari acara anda. Sebagai contoh, jika membuat sebuah video liburan, cobalah untuk membuat seperti sebua cerita. Tidak masalah untuk mengacak tiap pengambilan gambar untuk membuat cerita mengalir. Anda mungkin bisa menjelajah kota dulu beberapa hari, melihat kegiatan yang ada. Mungkin dengan mengambil gambar jalanan kota bisa membuat scene saling berkesinambungan.
sumber : augesweb.com, http://www.avimediacom.com
1. Pastikan subject tidak terlalu berada di tengah dan abaikan soal memotong kepala orang seperti yang sering terjadi pada fotografi. Yang penting yakin saja kaki orang-orang tidak terpotong dalam waktu yang lama. Meskipun mereka tidak focus pada viewer anda, pastikan selalu mengambil gambar orang secara komplit pada bidikan camera yang jauh.
2. Untuk mengambil gambar bergerak, tempatkan subject pada bagian pertama /awal shooting /saat pertama atau ketiga terakhir dari viewvinder anda, membuat pengambilan gambar lebih menarik. Untuk pengambilan gambar diam/static. Pastikan mata dari subject berada pada frame ketiga dari bagian bawah frame Jika subject melihat ke arah lain, pastikan object yang mereka lihat masuk ke dalam frame dan terlihat jelas.
3. Pastikan mengambil gambar dari angle yang berbeda juga. Tidak usah khawatir jika hanya menggunakan satu camera, audio juga dapat membuat ilusi sehingga terkenan memakai lebih dari satu camera dengan menjaga sound tetap konstan, meskipun memotong video pada angle yang berbeda.
4. Tetap menjaga film terus berjalan dan memastikan bahwa anda punya cukup ruang untuk meng-edit dan mungkin juga mau mengambil suatu gambar diluar dari storyboard,. Jika khawatir dengan batre camera anda, jangan menggunakan zooming terlalu sering. Kalau ingin melakukan zoom, pastikan untuk alasan yang tepat.
5. Anda ingin mengunakan zoom? Gunakan close up pada moment dimana kepala seseorang memenuhi screen (extreme close up) bisa lebih memperjelas lagi bagian dari wajah. Medium close up (gambar satu frame sekitar setengah badan) bisa anda peroleh saat post production dengan medium level system, yang juga menyediakan kesempatan untuk mendapatkan hasil zoom yang diperlukan.
6. Salah satu problem saya adalah membuat percakapan berjalan seiring – karena pandangan camera yang terbatas juga tehnik panning yang kurang ahli, membuat dialog kurang jelas meskipun debat terdengar jelas. Membuat camera dalam posisi static tidak menghasilkan hasil yang diinginkan dan tanpa tripod menyebabkan tidak berjalan dengan baik (kadang anda tidak dapat menggunakan tripod) dan membuat penglihatan bergoyang. Untuk mengatasinya saya tetap membiarkan camera terus berjalan selama percakapan berlangsung..Video editing nantinya akan merapikan tehnik camera yang gagal – saya memisahkan audio dari video. Dengan cara ini, anda dapat memotong reaksi seseorang saat seseorang sedang bicara, menghapus tampilan buruk yang diambil camera dengan menyelipkan audio. Pastikan anda selalu berada di samping kedua subject.
7. Ambil potongan-potongan gambar untuk mengisi timeline diantara tiap scene.
8. Menambah musik akan membuat pengaruh instant pada video anda. Bagaimanapun, perhatikan musik apa yang akan digunakan dan masukkan sebelum anda memulai editing. Dengan cara ini anda dapat mengedit sesuai dengan musiknya, mengeditnya pada ketukan yang tepat atau mengikuti kecepatan dan irama dari tempo musik.
9. Cobalah untuk membuat bagian awal video anda menarik perhatian penonton. Tidak harus selalu berasal dari shoot pertama anda, jangan terlalu terpaku dengan kronologis dari acara anda. Sebagai contoh, jika membuat sebuah video liburan, cobalah untuk membuat seperti sebua cerita. Tidak masalah untuk mengacak tiap pengambilan gambar untuk membuat cerita mengalir. Anda mungkin bisa menjelajah kota dulu beberapa hari, melihat kegiatan yang ada. Mungkin dengan mengambil gambar jalanan kota bisa membuat scene saling berkesinambungan.
sumber : augesweb.com, http://www.avimediacom.com
No comments:
Post a Comment